In  House Training : Praktik Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) di Yayasan Assalaam

Deep learning atau pembelajaran mendalam (PM) merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dalam proses pembelajaran berkesadaran (Mindful), bermakna (Meaningful), dan menggembirakan (Joyful) melalui olah pikir (Intelektual), oleh hati (Etika), olah rasa (Estetika) dan olahraga (Kinestetik) secara holistik dan terpadu

Yayasan Assalaam adalah salah satu yayasan pendidikan-sosial-keagamaan yang telah berdiri lebih dari 70 tahun. Yayasan Assalaam fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) terutama dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, guru dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensinya agar dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi peserta didik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengikuti In-House Training (IHT), sebuah pelatihan internal yang dirancang khusus untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Kegiatan yang terlaksana pada selasa, 4 Maret 2025, di Majlis Ta’lim Assalaam Bandung, jl. Sasak gantung no. 16, dengan tema Deep Learning, IHT bertujuan membekali guru dengan strategi pembelajaran yang lebih mendalam, sehingga peserta didik tidak hanya menghafal materi, tetapi juga mampu memahami, menganalisis, dan menerapkannya dalam kehidupan nyata.

Pelaksanaan IHT dengan tema Deep Learning biasanya mencakup berbagai pendekatan, seperti pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning), pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning), dan penerapan teknologi dalam pembelajaran. Selain itu, guru juga diajak untuk mengeksplorasi metode-metode yang mendorong keterlibatan aktif peserta didik, seperti diskusi mendalam, eksplorasi konsep secara mandiri, serta kolaborasi dalam menyelesaikan tantangan yang diberikan. Melalui sesi pelatihan yang interaktif, guru tidak hanya memahami konsep Deep Learning, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk langsung mempraktekkannya dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.

“Untuk menciptakan kelas Deep Learning, guru dapat memberikan kesempatan kepada murid untuk mengajukan pertanyaan, penyelidikan dan tidak pasif menerima jawaban dari guru, sehingga pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat setiap murid, murid diajak berkolaborasi dengan murid lainnya melalui kegiatan yang selalu dihubungkan dengan aplikasi di dunia nyata. Penilaian dapat berupa teknik SOLO (Self Observe Learning Outcome)“ tutur Dr. Sandi Budi Iriawan, M.Pd.

Mengikuti IHT bertema Deep Learning memberikan banyak manfaat bagi guru, mulai dari peningkatan keterampilan mengajar hingga kemampuan merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif. Dengan memahami dan menerapkan pendekatan Deep Learning, guru dapat menciptakan suasana belajar yang lebih menantang, relevan, dan menyenangkan bagi peserta didik. Selain itu, pelatihan ini juga menjadi ajang refleksi dan berbagi pengalaman antara pendidik, sehingga tercipta komunitas belajar yang saling mendukung dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan terus mengembangkan kompetensi melalui pelatihan seperti ini, guru dapat berperan lebih optimal dalam membentuk generasi yang kritis, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *