Tina Lesmanawati, S.Pd.
Sebuah fakta yang patut dipertimbangkan adalah bahwa kurangnya stimulasi motorik pada anak usia dini di taman kanak-kanak dapat berdampak negatif pada kesiapan mereka saat memasuki Sekolah Dasar (SD). Stimulasi motorik pada anak usia dini adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk merangsang perkembangan keterampilan motorik kasar dan halus. Sayangnya, banyak TK masih belum mengoptimalkan stimulasi motorik ini, yang dapat menyebabkan anak-anak tidak mencapai tingkat kematangan yang diharapkan saat memasuki jenjang pendidikan berikutnya.
Manfaat dari stimulasi motorik pada anak usia dini sangat luas dan penting sebagai persiapan untuk belajar di SD. Melalui kegiatan fisik yang terarah, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan motorik kasar, seperti berlari, melompat, dan melempar, yang penting untuk partisipasi mereka dalam olahraga dan kegiatan fisik di sekolah. Selain itu, stimulasi motorik halus, seperti menggambar, memegang pensil, dan memotong, membantu dalam pengembangan kemampuan menulis dan keterampilan manipulatif yang diperlukan dalam aktivitas belajar di SD. Meningkatnya koordinasi motorik juga mendukung perkembangan kognitif dan sosial anak.
Dalam rangka memastikan anak-anak memiliki dasar yang solid untuk belajar di SD, ajakan diberikan kepada guru dan orangtua untuk memaksimalkan stimulasi motorik anak di sekolah dan di rumah. Guru di TK perlu merancang program yang menarik dan bervariasi untuk merangsang perkembangan motorik anak, sementara orang tua dapat melibatkan anak dalam aktivitas yang mendukung keterampilan motorik di rumah. Kolaborasi antara sekolah dan orangtua dalam menyediakan lingkungan yang mendukung stimulasi motorik anak usia dini akan memberikan kontribusi besar dalam menciptakan generasi yang siap belajar dengan maksimal saat memasuki fase pendidikan lebih lanjut.