PERAN GURU DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Adapun menurut  Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian tersebut mengandung elemen/ciri pokok dalam mitivasi itu, yakni mengawali terjadinya perubahan energi ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.

Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.  Dalam kebiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan elajar, sehingga tujuannya tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.

Motivasi ada dua, yaitu motivasi instrinsik dan ektrinsik :

  • Motivasi instrinsik. Jenis motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan, dorongan orang lain tetapi atas dasar kemauan sendiri.
  • Motiviasi ekstrinsik. Jenis motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakan karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.

Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi instrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru.  Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya. Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia termotivasi untuk selalu belajar.

Ada beberapa strategi yang bisa digunakan guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa sebagai berikut:

  • Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik; Pada permulaan pembelajaran terlebid dahulu guru menjelaskan tujuan instruksional khusus (TIK) yang akan dicapai. Makin jelas TIK nya maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
  • Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk belajar lebih giat lagi. Selain itu siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
  • Saingan /kompetisi; Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswa untuk meningkatkan prestasi belajar, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah tercapai sebelumnya.
  • Pujian; sudah sepantasnya siswa yang berprestasi diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
  • Hukuman, diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses KBM. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
  • Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar, strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.
  • Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
  • Membantu kesulitan belajar siswa secara individu maupun kelompok.
  • Menggunakan metode yang bervariasi, dan menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Bandung, 25 November 2019

H.M. Luthfi Almanfaluthi, S.T.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *