Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, penggunaan handphone (HP) di kalangan pelajar sudah menjadi hal yang lumrah. Namun, untuk menjaga ketertiban, konsentrasi, dan suasana belajar yang kondusif, sekolah memandang perlu untuk menetapkan kebijakan yang jelas mengenai penggunaan HP di lingkungan sekolah.
Mulai diberlakukan kebijakan bahwa setiap siswa wajib mengumpulkan HP mereka setelah kegiatan doa pagi. HP akan dikumpulkan oleh pihak sekolah dan disimpan dengan aman hingga jam pulang sekolah. Siswa akan menerima kembali HP mereka saat kegiatan belajar mengajar selesai, tepat sebelum mereka meninggalkan sekolah.
Kebijakan ini dibuat untuk meminimalisir gangguan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dengan HP yang disimpan, siswa dapat lebih fokus menyerap materi pelajaran tanpa tergoda untuk mengakses media sosial, bermain gim, atau aktivitas lain yang tidak berkaitan dengan pembelajaran. Sekolah ingin membentuk budaya belajar yang penuh kedisiplinan dan tanggung jawab, termasuk dalam penggunaan teknologi.
Meski demikian, sekolah tetap membuka ruang untuk situasi tertentu. Jika ada keperluan mendesak atau keadaan darurat, siswa bisa menghubungi orang tua melalui wali kelas atau admin sekolah. Dengan demikian, komunikasi tetap terjaga tanpa mengganggu ketertiban di dalam kelas.
Selain itu, kebijakan ini tidak bersifat kaku. Dalam kondisi tertentu di mana pembelajaran membutuhkan penggunaan HP—misalnya untuk mencari referensi, mengikuti kuis daring, atau tugas berbasis teknologi—siswa diperbolehkan mengambil HP mereka. Namun, pengambilan ini harus melalui prosedur resmi, yaitu dengan meminta izin terlebih dahulu ke bagian piket dan mencatat penggunaan HP dalam daftar yang disediakan. Setelah kegiatan belajar selesai, HP harus segera dikembalikan kepada petugas.
Kebijakan ini merupakan bentuk pembinaan karakter siswa agar mampu menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Dengan adanya aturan ini, diharapkan siswa mampu membedakan kapan waktunya belajar dan kapan waktunya menggunakan HP untuk keperluan pribadi. Dukungan dari orang tua dan guru sangat diperlukan agar kebijakan ini berjalan dengan baik dan membawa manfaat nyata bagi perkembangan disiplin siswa.
Melalui pengaturan ini, sekolah tidak hanya berperan sebagai tempat belajar akademik, tetapi juga sebagai lingkungan yang membentuk kedewasaan dalam berperilaku, termasuk dalam mengelola penggunaan teknologi di era digital.