Tina Lesmanawati, S.Pd.
Indonesia adalah negara yang rawan gempa bumi karena terletak di cincin api Pasifik. Sepanjang September 2024, Indonesia diguncang 5 gempa. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ada lima kali gempa merusak yang terjadi di Indonesia selama periode 1-22 September 2024. Oleh karena itu, kesiapsiagaan menghadapi gempa sangat penting, terutama di lingkungan sekolah. Pendidikan mitigasi bencana gempa perlu diajarkan kepada siswa sejak dini agar mereka tahu bagaimana cara bertindak ketika gempa terjadi. Berikut adalah 4 langkah yang harus dilakukan saat gempa terjadi di sekolah.
Pertama, segera berlindung di tempat aman. Ketika gempa mulai terasa, siswa dan guru harus segera berlindung di bawah meja atau benda yang kokoh. Cara ini akan melindungi tubuh dari benda-benda yang mungkin jatuh atau runtuh. Hindari lari keluar ruangan saat gempa masih berlangsung karena risiko tertimpa reruntuhan sangat tinggi. Tetap di tempat, lindungi kepala, dan tahan posisi hingga guncangan berhenti. Kedua, jauhi jendela dan benda pecah belah. Jika tidak ada meja atau perlindungan lain, segera jauhi jendela, lemari, atau rak buku yang tinggi. Barang-barang tersebut bisa jatuh dan pecah, menimbulkan risiko cedera. Jauhi juga benda-benda berat seperti papan tulis dan alat peraga besar yang bisa jatuh saat gempa berlangsung.
Ketiga, keluar dari gedung secara tertib setelah guncangan berhenti. Setelah guncangan gempa berhenti, guru harus memimpin evakuasi siswa ke luar gedung dengan tertib. Jangan berlari dan ikuti jalur evakuasi yang telah ditentukan di sekolah. Pastikan seluruh siswa berjalan dengan tenang dan mematuhi arahan guru untuk mencegah kepanikan. Terakhir, menuju titik kumpul dan hindari bangunan. Setelah berhasil keluar dari bangunan, segera menuju titik kumpul yang sudah ditentukan sebelumnya. Pastikan siswa tetap berada di area yang aman dan jauh dari bangunan, tiang listrik, atau pohon besar yang bisa tumbang akibat gempa susulan. Guru bertanggung jawab untuk memastikan kehadiran seluruh siswa di titik kumpul dan menunggu arahan lebih lanjut dari pihak berwenang.
Kamis, 26 September 2024, telah terlaksana sosialisasi mitigasi bencana bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang berlangsung di Aula TK Assalaam, Jl. Sasak Gantung no. 9. Pada kegiatannya, warga sekolah yaitu siswa-siswi TK Assalaam, guru, karyawan dan juga orangtua siswa TK Assalam mendapatkan sosialisasi dan stimulasi mitigasi bencana gempa. Pesan dari tim BPBD adalah untuk mempraktekkan BBMK (Jangan Berisik, jangan Berlari, jangan Mendorong, jangan Kembali) saat terjadi gempa.