Tina Lesmanawati, S.Pd.
“Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim, laki-laki maupun perempuan.” (HR Ibnu Majah). Oleh karena itu, pendidikan dan kesiapan belajar dianggap sebagai suatu kewajiban dalam Islam. Dengan membimbing anak-anak menuju kecintaan terhadap ilmu dan pembelajaran, orang tua dan pendidik turut mendukung upaya Islam untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman umatnya.
Kesiapan belajar anak Taman Kanak-Kanak B (TK B) untuk memasuki Sekolah Dasar (SD) merupakan fase penting dalam perkembangan pendidikan anak. Pengertian kesiapan belajar ini mencakup berbagai aspek seperti kesiapan kognitif, sosial, emosional, dan motorik. Kesiapan kognitif melibatkan kemampuan anak untuk mengenali huruf, angka, dan memiliki pemahaman dasar mengenai konsep-konsep matematika. Di samping itu, kesiapan sosial dan emosional mencakup kemampuan anak berinteraksi dengan teman sebaya dan mengelola emosi dengan baik. Sementara itu, kesiapan motorik melibatkan pengembangan keterampilan motorik halus dan kasar.
Manfaat dari kesiapan belajar anak TK B untuk memasuki SD sangat signifikan dalam membentuk dasar yang kuat untuk keberhasilan akademis dan perkembangan pribadi anak. Anak yang siap untuk memasuki SD memiliki kemampuan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung, yang menjadi pondasi penting dalam kurikulum sekolah dasar. Selain itu, kesiapan sosial membantu anak beradaptasi dengan lingkungan kelas yang lebih besar dan kompleks, sementara kesiapan emosional membantu mereka mengatasi tantangan dan tekanan yang mungkin timbul selama pembelajaran di SD.
Beberapa tips yang dapat dilakukan di rumah atau di sekolah untuk mempersiapkan anak TK B memasuki SD melibatkan pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif. Pertama, dorong minat anak terhadap membaca dengan membacakan cerita bersama-sama, mengunjungi perpustakaan, dan menghadirkan buku-buku yang menarik. Kedua, melatih keterampilan motorik halus dan kasar anak melalui berbagai aktivitas seperti mewarnai, bermain konstruksi, atau berkebun. Ketiga, berikan pengalaman sosial melalui bermain bersama teman sebaya dan berpartisipasi dalam kegiatan kelompok. Dengan melibatkan anak dalam aktivitas yang beragam, kesiapan belajar mereka akan terbentuk secara lebih holistik.